SENI BERKOMUNIKASI
Pada waktu pemilihan ketua DPR dan MPR kemarin begitu
menguras pikiran dan tenaga para lesgilator kedua belah yang terbelah menjadi
dua bagia kutup yang masing masing berusaha untuk mengalahkan dan mendominasi
dalam pemilihan ketu dan wakil ketua tersebut yang dengan cara paket dimana
dengan cara paket ini mengakibatkan pihak yang kalah maka secara otomatis tidak
akan kebagian kursi pimpinan dewan yang terhormat, karena dengan sistim ini
ketua dan wakil ketua sudah dijadikan satu maka yang menang akan mendominasi
dan yang kalah hanya bisa gigit jari.
Kubu yang salim bersaing didalam perebutan itu adalah kubu KMP( Koalisi merah
putih) yang kemarin saat pemilihan presiden mengusung calon prabowo
subianto dan hata rajasa dan kubu KIH(koalisi Indonesia
hebat) yang pada pemilihan presiden kemarin mengusung jokowi dan jusup
kalla. Kedua kubu ini saling bersaing untuk merebutkan korsi pimpinam DPR
diatas, karena bila bisa menjadi ketua dewan maka akan memudahkan dalam
memuluskan setiap keputusan yang diambil oleh eksekutif yang kebetulan pada
pemilihan presiden kemarin dimenangkan oleh pasangan jokowi dan jusuf kalla,
sehingga dengan menjadi ketua dewan KIh akan memudahkan dalam pengambilan keputusan oleh presiden. Namun apa
yang disekenario oleh kubu KIH meleset semua
ketua MPR dan DPR dikuasai oleh kubu KMP. Sehingga kubu KIH meradang dan
hanya bisa gigit jari saja, dengan itu kubu KIH.
Dari kekalahan yang
bertubi tubi KIH dalam pemilihan ketua DPR dan MPR sebenarnya member isarat bagi mereka yang terbiasa, faham dan
menanggapi kekalahan dengan kepala dingin dan tidak dipenuhi dengan prasangka
prasangka yang gelap dikepala KIH.
Dimana dalam pemilihan ketua dan sekaligus berpolitik adalah melibatkan
seni lobi dan sekaligus seni berkomunikasi dengan baik diantara kubu yang
terlibat dalam kopentisi tersebut, seharusnya kedua kubu harus bisa melihat
dengan cermat dan sekaligus dapat
mempengarui para anggota dewan yang
terlibat,maka dengan itu akan mudah mendapatkan kawan yang akan
meberikan suaranyan untuk kedua kubu tersebut.walau semua orang tau bahwa KMP
dan KIH sama sama ingin menang , naming dengan komposisi partai pendukung kedua
kubu, seharusnya kedua kubu ini bisa berkomunikasi dengan baik diantara partai
pendukung dan sekaligus melihat dan mengawasi dengan cermat mana partai partai
yang bisa dipengaruhi agar bisa menyeberabg kekoalisinya. Sedang bila dilihat masih ada satupartai
politik yang tidak menyatakan dengan pasti ikut kubu KMP atau KIH yaitu para
alek demokrat, akan tetapi kenyataanya KIH yang secara jumlah korsi baik di DPR dan MPR
minoritas tidak bisa memainkan seni komunikasi polotik dengan elok yang mengakibatkan para
alek demokrat memberikan suaranya kepada KMP. Lgi lagi KIH berteriak lantang di media bahwa
ini tidak demokrasi atau melanggar kedaulata rakyat, maka dengan itu bagi orang
yang faham akan seni berdeplomasi
menunjukkkan betapa kerdilnya KIH dalam meainkan seni berkomunikasi dan berdeplomasi dalam panggung panggu resmi.